Bunga bank tabungan adalah imbalan yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang menabung uangnya di bank. Dan bunga bank tabungan biasanya dinyatakan dalam persentase per tahun, misalnya 5% per tahun. Namun, bagaimana cara menghitung bunga bank tabungan yang tepat dan anti salah?
Apakah ada rumus yang bisa digunakan? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya bunga bank tabungan? Berikut adalah cara menghitung bunga bank tabungan yang bisa Kamu coba.
1. Menggunakan Rumus Bunga Bank Tabungan Sederhana
Cara pertama yang bisa Kamu gunakan untuk menghitung bunga bank tabungan adalah dengan menggunakan rumus bunga bank tabungan sederhana. Rumus ini cocok untuk menghitung bunga bank tabungan yang diberikan secara flat atau tetap setiap bulan. Rumusnya adalah:
Bunga = Saldo \times Suku \times Waktu
Di mana:
- Bunga adalah jumlah bunga bank tabungan yang didapatkan nasabah dalam rupiah.
- Saldo adalah jumlah uang yang ditabung nasabah di bank dalam rupiah.
- Suku adalah suku bunga bank tabungan per tahun dalam persen, dibagi dengan 100.
- Waktu adalah lama menabung dalam tahun.
Contoh:
Kamu menabung Rp10.000.000 di bank dengan suku bunga 5% per tahun. Berapa bunga bank tabungan yang Kamu dapatkan setelah 1 tahun?
Jawab:
Bunga = Rp10.000.000 x 0,05 x 1
Bunga = Rp500.000
Jadi, bunga bank tabungan yang Kamu dapatkan setelah 1 tahun adalah Rp500.000.
2. Menggunakan Rumus Bunga Bank Tabungan Majemuk
Cara kedua yang bisa Kamu gunakan untuk menghitung bunga bank tabungan adalah dengan menggunakan rumus bunga bank tabungan majemuk. Rumus ini cocok untuk menghitung bunga bank tabungan yang diberikan secara majemuk atau berlipat setiap periode tertentu. Rumusnya adalah:
Saldo Akhir = Saldo Awal \times (1 + Suku)^Waktu
Di mana:
– Saldo Akhir adalah jumlah uang yang ditabung nasabah di bank setelah mendapatkan bunga dalam rupiah.
– Saldo Awal adalah jumlah uang yang ditabung nasabah di bank sebelum mendapatkan bunga dalam rupiah.
– Suku adalah suku bunga bank tabungan per periode dalam persen, dibagi dengan 100.
– Waktu adalah jumlah periode menabung.
Contoh:
Kamu menabung Rp10.000.000 di bank dengan suku bunga 5% per tahun. Bunga bank tabungan diberikan secara majemuk setiap bulan. Berapa saldo akhir yang Kamu miliki setelah 1 tahun?
Jawab:
Suku bunga per bulan adalah 5% dibagi 12, yaitu 0,4167%.
Saldo Akhir = Rp10.000.000 x (1 + 0,004167)^12
Saldo Akhir = Rp10.000.000 x 1,051161
Saldo Akhir = Rp10.511.610
Jadi, saldo akhir yang Kamu miliki setelah 1 tahun adalah Rp10.511.610.
Untuk mendapatkan bunga bank tabungan, Kamu bisa mengurangi saldo akhir dengan saldo awal, yaitu:
Bunga = Rp10.511.610 – Rp10.000.000
Bunga = Rp511.610
Jadi, bunga bank tabungan yang Kamu dapatkan setelah 1 tahun adalah Rp511.610.
3. Menggunakan Rumus Bunga Bank Tabungan Efektif
Cara ketiga yang bisa Kamu gunakan untuk menghitung bunga bank tabungan adalah dengan menggunakan rumus bunga bank tabungan efektif. Rumus ini cocok untuk menghitung bunga bank tabungan yang diberikan secara efektif atau sesuai dengan frekuensi penyetoran atau penarikan uang. Rumusnya adalah:
Saldo Akhir = Saldo Awal + (Saldo Awal \times Suku) + (Setoran – Tarikan) + ((Setoran – Tarikan) \times Suku)
Di mana:
- Saldo Akhir adalah jumlah uang yang ditabung nasabah di bank setelah mendapatkan bunga dalam rupiah.
- Saldo Awal adalah jumlah uang yang ditabung nasabah di bank sebelum mendapatkan bunga dalam rupiah.
- Suku adalah suku bunga bank tabungan per bulan dalam persen, dibagi dengan 100.
- Setoran adalah jumlah uang yang disetorkan nasabah ke bank dalam rupiah.
- Tarikan adalah jumlah uang yang ditarik nasabah dari bank dalam rupiah.
Contoh:
Kamu menabung Rp10.000.000 di bank dengan suku bunga 5% per tahun. Bunga bank tabungan diberikan secara efektif setiap bulan. Pada bulan pertama, Kamu menyetor Rp1.000.000 dan menarik Rp500.000. Berapa saldo akhir yang Kamu miliki setelah bulan pertama?
Jawab:
Suku bunga per bulan adalah 5% dibagi 12, yaitu 0,4167%.
Saldo Akhir = Rp10.000.000 + (Rp10.000.000 x 0,004167) + (Rp1.000.000 – Rp500.000) + ((Rp1.000.000 – Rp500.000) x 0,004167)
Saldo Akhir = Rp10.000.000 + Rp41.670 + Rp500.000 + Rp2.083,5
Saldo Akhir = Rp10.543.753,5
Jadi, saldo akhir yang Kamu miliki setelah bulan pertama adalah Rp10.543.753,5.
Untuk mendapatkan bunga bank tabungan, Kamu bisa mengurangi saldo akhir dengan saldo awal ditambah setoran dikurangi tarikan, yaitu:
Bunga = Rp10.543.753,5 – (Rp10.000.000 + Rp1.000.000 – Rp500.000)
Bunga = Rp10.543.753,5 – Rp10.500.000
Bunga = Rp43.753,5
Jadi, bunga bank tabungan yang Kamu dapatkan setelah bulan pertama adalah Rp43.753,5.
Dan itulah 3 cara menghitung bunga bank tabungan anti salah. Semoga bermanfaat, dan selamat mencoba!